SOSOK GURU MASA DEPAN
Ketika mengingat masa-masa sebagai siswa, sosok guru
memiliki peran yang luar biasa. Mereka tak hanya memberikan materi pelajaran,
tetapi juga menginspirasi, mendampingi, dan membimbing kami menghadapi tantangan
belajar. Kini, sebagai calon guru yang sedang menjalani Pendidikan Profesi Guru
(PPG), saya memiliki perspektif baru tentang peran guru, terutama guru masa
depan. Melalui pembelajaran yang saya dapatkan di PPG, terutama di mata kuliah
Filosofi Pendidikan Indonesia, saya mulai merancang penggambaran sosok guru
masa depan yang relevan dengan tantangan pendidikan modern.
Ketika masih menjadi siswa, sosok guru tampak sebagai
pemegang otoritas yang sangat dihormati. Guru adalah sumber utama ilmu, tempat
kami memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Namun, di sisi lain, beberapa
dari mereka cenderung terfokus pada pencapaian akademis dan disiplin tanpa
selalu memberikan ruang bagi pemikiran kreatif dan kolaboratif. Saya menyadari
betapa besar pengaruh gaya mengajar dan sikap guru terhadap semangat belajar
dan rasa percaya diri siswa. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa menjadi guru
masa depan berarti harus mampu lebih peka terhadap perkembangan siswa secara
holistik.
Pengalaman sebagai seorang siswa yaitu bertemu dengan
sosok guru yang secara tidak langsung menjadi inspirasi saya untuk menjadi
seorang guru. Ketika ditingkat MTs saya bertemu dengan dua orang guru yang
pertama beliau mengajar matematika, guru matematika ini sangat terkenal karena
kedisiplinannya, ketegasan, dan cara mengajar yang bisa membuat siswa focus.
Siswa focus dikarenakan suara guru yang jelas dan lantang. Sebagai seorang guru
beliau sangat disegani dan juga merupakan sosok guru yang perhatian terhadap
muridnya. Selanjutnya. Selanjutnya dalah guru Bahasa Indonesia, Bahasa
Indonesia merupakan pembelajaran yang banyak berupa pemahaman dan penghafalan
yang sering membuat peserta didik merasa bosan tetapi beliau dapat membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan dengan cara menulisa di papan tulis dengan
warna spidol yang berbeda, menyelipkan candaan pada sat menerangkan materi yang
membuat peserta didik mersa tidak bosan serta membuat mereka focus pada
pembelajaran.
Pada saat SMA guru yang membuat saya tertarik guru mata pelajaran bahasa inggris.
Beliau dalam pembelajaran menggunakan berbagai metode seperti games dan praktik
langsung. praktik disini adalah dengan membiasakan penggunaan bahasa inggris
saat belajar walaupun tidak sempurna tetapi dalam kalimat yang digunakan
disarankan menggunakan bahasa inggris meskipun dengan campuran bahasa
indonesia. selain metode belajar ms. fida mengundang guru sekolah
dari luar negeri juga ,pada waktu itu kami kedatangan mr. james dari amerika
dan ms. carolla dari texas. hal ini dapat memotivasi kami sebagai pelajar untuk
lebih giat dan serius dalam belajar terkhusus untuk mata pelajaran bahasa
inggris.
Dalam mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia di
PPG, saya mendalami pandangan filosofis Ki Hajar Dewantara, yang menekankan
pentingnya pendidikan yang menghormati keberagaman budaya dan perkembangan
karakter siswa. Filosofi ini menginspirasi saya untuk memikirkan sosok guru
masa depan yang tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai
fasilitator pembelajaran yang memanusiakan siswa. Guru masa depan adalah sosok
yang menghargai setiap individu, membantu mereka mengembangkan potensi diri,
dan mendukung mereka menemukan identitas pribadi serta posisi dalam masyarakat.
Pengalaman mengikuti PPG memperkaya pandangan saya
tentang tantangan yang akan dihadapi oleh guru masa depan. Salah satu
pembelajaran yang berkesan adalah saat saya diajarkan tentang Understanding
by Design (UbD), yang mengedepankan perancangan pembelajaran yang berfokus
pada tujuan. Metode ini menekankan bahwa guru tidak hanya menyampaikan materi,
tetapi juga perlu merancang pengalaman belajar yang berkelanjutan dan bermakna
bagi siswa. Di sini, saya melihat bahwa guru masa depan harus mampu berpikir
kritis dalam menyusun pembelajaran yang relevan dan mampu memberikan dampak
jangka panjang.
Pada saat PPL saya banyak mendapatkan pengalaman baru,
melalui PPL dengan melakukan observasi terhadap peserta didik, guru, bahkan
lingkungan sekolah. Setelah melalukan observasi saya dapat memahami
karakteristik peserta didik, mendeteksi permasalahan saat pembelajaran,
meningkatkan kualitas mengajar, mengembangkan kompetensi propesional, serta
memahami lingkungan belajar peserta didik. Dengan melakukan observasi, kita
dapat memperoleh data yang akurat dan relevan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, meningkatkan kinerja guru, dan menciptakan lingkungan sekolah
yang lebih baik. Setelah menjalani praktik mengajar, banyak hal berharga yang
dapat diperoleh, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun pengalaman.
Dari pengalaman membuat modul pembelajaran, hingga menghadapi karakteristik
siswa yang berbeda.
Dari pengalaman tersebut, saya membayangkan sosok guru
masa depan sebagai seseorang yang:
1. Inovatif dan Kreatif: Seorang guru masa depan harus
mampu menggunakan teknologi dan metode pengajaran baru untuk menciptakan
pengalaman belajar yang menarik. Mereka harus terbuka terhadap ide-ide baru dan
bersedia bereksperimen dengan berbagai pendekatan.
2. Adaptif: Dengan perkembangan teknologi dan
perubahan sosial yang cepat, seorang guru harus mampu beradaptasi dengan
kebutuhan siswa dan lingkungan belajar yang terus berubah. Ini termasuk
memahami keberagaman siswa dan menyesuaikan metode pengajaran agar dapat
menjangkau semua peserta didik.
3. Berorientasi pada Siswa: Seorang guru masa depan
harus memprioritaskan kebutuhan dan minat siswa. Mereka harus menjadi pendengar
aktif dan memahami tantangan yang dihadapi siswa dalam proses belajar. Hal ini
dapat dilakukan melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek atau
kolaboratif yang memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka.
4. Pendorong Kemandirian Belajar: Seorang guru juga
harus mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri. Dalam salah satu sesi
PPG, kami belajar tentang pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning) di mana siswa diajak untuk menyelesaikan masalah nyata. Saya melihat
betapa efektifnya metode ini dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa.
Pengalaman selama bersekolah dan mengikuti Pendidikan
Profesi Guru telah membuka mata saya tentang pentingnya peran seorang guru di
masa depan. Sosok guru masa depan haruslah inovatif, adaptif, berorientasi pada
siswa, dan mampu mendorong kemandirian belajar. Melalui mata kuliah di PPG,
saya merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan sebagai pendidik di era
digital ini. Dengan semua pengetahuan dan keterampilan yang telah saya peroleh,
saya berharap dapat menjadi sosok guru yang tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus belajar dan
berkembang dalam dunia yang penuh perubahan ini.
Daftar Rujukan
- Dewantara, K.H. (n.d.). Pendidikan
Ki Hajar Dewantara.
- Wiggins, G., & McTighe, J.
(2005). Understanding by Design. Association for Supervision
and Curriculum Development (ASCD).

Comments
Post a Comment